Terima kasih kepada sahabat saya,Pn Hajah Ciana yang menghadiahkan buku CINTA DIRUMAH HASAN ALBANNA. Buku yang menarik untuk direnungi oleh semua ibubapa yang menjadi pendakwah dan pejuang. Ada kalanya kita terlalu sibuk sehingga mengabaikan anak-anak. Kesantunan dan kelembutan peribadi yang ditunjukkan oleh Hasan Al-Banna kepada anak-anaknya perlu diteladani.
Jika dilihat kepada anak-anak Hasan Al-Banna yang semuanya menjadi individu yang berjaya dan Ahmad Saiful Islam Al Banna, merupakan orang yang paling tepat untuk berbicara tentang Imam Hasan Al Banna. Ada banyak alasan tentang hal ini.
- Saiful islam adalah anak kandungnya, dan secara langsung merasakan sentuhan pendidikan Al Banna selama 14 tahun di rumah.
- Saiful Islam adalah kader dakwah Al Ikhwan yang hingga kini masih aktif bergerak bersama organisasi dakwah yang didirikan ayahnya. Ketiga, peranan dakwah Saiful Islam yang terasa manfaatnya dalam rangka membangun umat Islam khusunya di Mesir, kerana ia pernah menjadi anggota legislative Mesir. Ia pernah juga dipenjara selama dua puluh lima tahun oleh penguasa Mesir Jamal Abdul Nasir.
- Ada pepatah Arab yang menyebutkan “Anak seekor singa adalah singa juga”. Ahmad Saiful Islam memiliki segala sifat ayahnyaAyah adalah pemimpin rumah tangga ideal yang tidak melalaikan hak-hak keluarga. Awal makalah yang ditulisnya “Dakwah adalah Kewajiban”, dan makalah keduanya bertajuk “Kepada Siapa Dakwah ini Diserukan?” Dalam makalah itu ditegaskan bahawa keluarga adalah nombor satu objek dakwah yang harus diperhatikan. Ayah melandaskan hal itu pada firmah Allah swt “Wa andzir asyiiratakal aqrabiin…” Dan berilah peringatan pada keluarga kalian yang dekat..”
Rasa tersentuh sebaik sahaja menghabiskan buku ini. Terus terang saya lihat ada diantara kita yang terlalu garang dengan anak-anak. Ada yang nadanya tegas, mudah baran dan tangan cepat melekat ke diri anak-anak bila mereka melakukan kesalahan. Ayuh, bacalah buku ini. Contohilah cara Hasan Al-Banna mendidik anak-anaknya dan saya syorkan ketua keluarga, para bapa sekalian untuk membacanya. Moga kita ambil iktibar...
No comments:
Post a Comment